PERMASTIKA Kanjuruhan Tampil Memukau dengan Tarian Kandingang di PARADARMA 2024

MALANG ,  Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) kembali menjadi pusat perhatian dengan gelaran akbar Parade Budaya Revolusi Unikama (PARADARMA) yang diselenggarakan Kamis (12/12/2024) malam lalu. Bertempat di halaman utama kampus, acara yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikama ini mengusung tema “Menunggaling Rasa ing Bhineka ”.

Tak bisa dipingkiri, salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah kontribusi Persatuan Mahasiswa Sumba Timur Kanjuruhan (PERMASTIKA) dengan tarian tradisional Kandingang. Dalam ajang PARADARMA 2024 yang menjadi wadah untuk menunjukkan keberagaman budaya Indonesia melalui seni dan kreativitas mahasiswa, anak-anak asal Sumba Timur berikan tampilan yang akan jadi kenangan tak terlupa.

Acara yang melibatkan berbagai organisasi daerah (ORDA), komunitas seni, dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) dari seluruh penjuru Indonesia yang menempuh pendidikan di Unikama itu juga dihadiri oleh perwakilan rektorat. Wakil Rektor Bidang Akademik dan kemahasiswaan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Choirul Huda, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini.

“Parade budaya ini merupakan Jawaban dari banyaknya pertanyaan tentang UNIKAMA Sebagai kampus Multikulural,” ujar Choirul Huda.

Kegiatan PARADARMA menghadirkan berbagai penampilan seni, mulai dari tarian, musik tradisional, hingga fashion show budaya. Namun, salah satu sorotan utama jatuh pada tarian Kandingang yang dibawakan oleh PERMASTIKA

Saya salah satu anggota penari  Permastika, Melania Delayarti Rambu Uruhida .mengatakan, pilihan sajian Tari Kandingang selain untuk memperkenalkan warisan salah satu warisan budaya asli dari Sumba Timur. makna dibalik dari tarian itu pada para penonton. Dikatakannya, Tarian itu melambangkan keharmonisan, persatuan, dan rasa syukur masyarakat Sumba Timur kepada restu Sang Pencipta juga tentunya doa para leluhur.

Yang pasti para penarinya juga mengenakan busana adat khas Sumba Timur yang didominasi kain tenun ikat jenis Kombu, Kawuru dan sarung Pahikung.

Kandingang bukan sekadar tarian, tetapi sebuah ekspresi rasa syukur dan doa kepada leluhur atas keberkahan yang diberikan. Dalam konteks PARADARMA, kami ingin memperkenalkan kekayaan budaya Sumba Timur

Yang juga tak kalah menarik, Tarian Kandingang oleh para Rambu (sapaan untuk Wanita Sumba Timur) diiringi oleh alunan musik tradisional gong dan tambur yang dimainkan secara langsung oleh para Umbu (Saapan untuk Lelaki Sumba Timur). Ritme yang dinamis dan harmonis mengiring tarian  yang berhasil menghipnotis penonton yang memenuhi halaman kampus Unikama.  Kami mempersiapkan semuanya mulai dari latihan rutin, koordinasi untuk kostum, hingga pengaturan alat musik tradisional yang kami bawa langsung dari Sumba Timur.

Ini pertama kalinya saya membawa  tarian Kandingang. Gerakan yang indah dan musik yang unik benar-benar membuat saya merasa seperti sedang berada di Sumba Timur. Acara seperti ini sangat penting untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang mungkin jarang diketahui orang banyak.

Melania Delayarti Rambu Uruhida
230402080014

Scroll to Top