Pada hari Kamis, 12 Desember 2024, saya berkesempatan menyaksikan sebuah acara luar biasa yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Kampus Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Acara tersebut adalah Parade Budaya, sebuah perayaan penuh warna yang menjadi ajang untuk menunjukkan keberagaman dan kekayaan budaya dari setiap organisasi daerah (ORDA) di kampus. Sejak pagi, suasana kampus sudah dipenuhi dengan keceriaan dan semangat dari para peserta maupun pengunjung. Berbagai stan bazar berjejer rapi di sepanjang area kampus, menawarkan makanan dan minuman. Aroma makanan yang menggoda serta tawa riang pengunjung menambah semarak suasana.
Puncak dari Parade Budaya adalah penampilan seni dari masing-masing ORDA. Tari-tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dipertontonkan dengan penuh kebanggaan. Setiap tarian memiliki keunikan tersendiri, mulai dari gerakan yang lemah gemulai hingga yang energik, diiringi musik khas daerah masing-masing. Salah satu yang paling mencuri perhatian saya adalah tarian adat dari Manggarai yang disajikan dengan kostum penuh warna dan semangat luar biasa. Selain itu, ada juga persembahan spesial berupa seni Bantengan yang dibawakan oleh komunitas Mberot Bululawang. Dengan musik tradisional yang menghentak, para penampil memeragakan gerakan yang memadukan kekuatan, kelincahan, dan keindahan. Penonton terlihat terpukau, tak terkecuali saya, yang merasa kagum melihat seni tradisional tersebut dibawakan dengan begitu apik.
Namun, di tengah berlangsungnya acara, hujan deras tiba-tiba mengguyur area kampus. Meskipun sempat mengganggu jalannya acara, hujan tersebut tidak menyurutkan semangat para peserta maupun penonton. Para penari tetap tampil penuh semangat meski harus sedikit basah. Para penonton pun tetap setia berdiri di bawah payung, menikmati setiap momen dari parade ini. Hujan yang turun justru menambah kesan mendalam pada acara ini, seolah menjadi simbol dari semangat persatuan yang tidak mudah goyah.
Parade Budaya di Kampus Unikama hari itu benar-benar menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Bukan hanya karena ragam budaya yang ditampilkan, tetapi juga karena semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap warisan budaya Indonesia yang begitu terasa. Sebagai kampus yang mengusung Multikultural sangat tepat bahwa acara ini sebagai momen untuk saling memperkaya kebudayaan satu sama lain. Saya merasa beruntung bisa menjadi bagian dari momen istimewa tersebut, dan berharap acara seperti ini terus diadakan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa sekaligus melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Antonia Pela
230402080001