Kearifan Lokal Probolinggo

Upacara adat Probolinggo memiliki beberapa upacara adat yang masih dijalankan hingga saat ini, seperti upacara ritual selametan desa, upacara ritual munggah Gunung Bromo, dan upacara ritual Ngunduh Mantu. Upacara-upacara ini biasanya dilakukan untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan hasil panen yang melimpah upacara selametan desa biasanya diadakan dirumah kepala desanya. Selain itu, Kepala Desa biasanya mendatangkan hiburan seperti kuda kencak dan Reog Ponorogo. Hiburan tersebut sengaja diundang oleh Kepala Desanya untuk meramaikan selametan desa tersebut. Untuk masyarakat dari desa tersebut biasanya datang untuk memeriakan acara tersebut.

Acara selamatan Gunung Bromo masih tetap di lakukan juga . Acara ini biasanya disebut Karu. Acara ini di lakukan di tempat dataran tinggi masyarakat disana sangat antusias untuk melakukan acara tersebut. Biasanya masyarakat sekitar Gunung Bromo membuat kue kering, dan saling bergantian datang kerumah rumah sesama tetangganya. Selain itu juga ada acara ngunduh mantu. “Ngunduh Mantu” adalah tradisi Jawa yang meriah dan penuh makna, khususnya  didaerah Jawa Timur, termasuk Probolinggo. Acara ini merupakan prosesi membawa pengantin perempuan dari rumah orangtuanya ke rumah orang tua pengantin pria.

Berikut adalah gambaran umum tentang prosesi Ngunduh Mantu:

  • Penjemputan Pengantin Perempuan
  • Kelompok pengantin pria, yang biasanya terdiri dari keluarga, kerabat, dan sahabat,datang kerumah pengantin perempuan untuk menjemputnya.
  • Mereka membawa seserahan dan hadiah lainnya untuk keluarga pengantin perempuan.
  • Pengantin perempuan biasanya diarak dengan diiringi musik gamelan dan tarian tradisional. (Ning nong Ningger)
  • Perjalanan Menuju Rumah Pengantin Pria:
  • Rombongan pengantin perempuan diiringi oleh rombongan pengantin pria dalam perjalanan menuju rumah pengantin pria.
  • Perjalanan ini biasanya dilakukan dengan kendaraan, tetapi di beberapa daerah,pengantin perempuan diarak dengan berjalan kaki atau diusung dengan tandu.
  • Sambutan dirumah Pengantin pria
  • Di depan rumah pengantin pria, rombongan pengantin  perempuan disambut oleh keluarga pengantin pria.
  • Pengantin perempuan biasanya disambut dengan tarian tradisional  dan musik gamelan.
  • Setelah masuk kedalam rumah, pengantin perempuan disambut dengan ucapan selamat datang dan doa restu dari keluarga  pengantin pria.
  • Penyerahan Seserahan:
  • Pengantin pria menyerahkan seserahan kepada keluarga pengantin perempuan sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas kepercayaan yang diberikan kepada mereka.
  • Sambutan di Rumah Pengantin Pria:
  • Di depan rumah pengantin pria, rombongan pengantin perempuan disambut oleh keluarga pengantin pria.
  • Seserahan biasanya berupa perhiasan, pakaian, dan makanan.
  • Upacara Adat:
  • Dilakukan beberapa upacara adat, seperti sungkeman (menghormati orang tua), panggih (pertemuan pengantin) ,dan tasyakuran (ucapan syukur).

Pentingnya Tradisi Ngunduh Mantu:

  • Menyatukan Dua Keluarga: Tradisi Ngunduh Mantu adalah simbol penyatuan dua keluarga, yaitu keluarga pengantin perempuan dan keluarga pengantin pria.
  • Menghormati Tradisi: Tradisi Ngunduh Mantu merupakan warisan budaya yang  perlu dijaga dan dilestarikan.
  • Merayakan Kebahagiaan: Acara Ngunduh Mantu  adalah kesempatan bagi kedua keluarga untuk merayakan kebahagiaan pernikahan putra-putri sampai saat ini tradisi tersebut masih dilakukan oleh masyarakat Probolinggo. Walaupun sekarang sudah masuk pada zaman yang sangat canggih tetapi masyarakat disana tetep melaksanakan acara cara tersebut. Namun, di daerah bagian kota sudah banyak yang tidak melakukan tradisi tersebut.  Mereka lebih ikut pada zaman moderen.

Yuliatin

230402080004

Scroll to Top