Kesenian Ludruk Malang

Ludruk merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Timur khususnya kota Surabaya,Jombang dan Malang.Ludruk adalah kesenian yang diperagakan oleh sebuah grup yang dipentaskan diatas panggung,cerita yang ditampilkan biasanya diambil dari cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari,cerita perjuangan yang di dalamnya diselingi dengan lawak dan guyonan serta diiringi musik tradisional sebagai musik.

dialog dan monolog yang ada di dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat setiap penonton tertawa.Bahasa yang di gunakan dalam ludruk yaitu bahasa yang lugas dan sederhana yang biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kesenian ludruk menjadi primadona masyarakat dari semua kalangan mulai dari tukang becak,sopir angkutan umum ibu rumah tangga bahkan dari kalangan elit juga menyukai kesenian ludruk.

Sejarah ludruk di malang berawal dari perlawanan di masa perjuangan,oleh karena itu tokoh atau lakon dan cerita dan perlengkapan yang dipentaskan selalu mengacu pada kehidupan pada masa perjuangan.Ludruk di malang sudah ada dari jaman 1930 an dan pada tahun 1984,mulai dari tahun 1930 an tersebut banyak sekali bermunculan organisasi ludruk hingga pada 1984 malang memiliki organisasi ludruk,yakni Paguyuban Organisasi Ludruk Malang (POLMA).Suyono sebagai salah satu orang seniman ludruk malang,adalah satu pengurusnya, pada masa itu kesenian ludruk masih terus berkembang.Tak hanya itu Malang juga memiliki sebuah organisasi ludruk bernama PALMA atau Paguyuban Ludruk Arek Malang.Namun,paguyuban ludruk malang yang saat ini seakan mati suri.

Sementara menilik di Kabupaten malang
terdapat beberapa paguyuban seni ludruk yang masih bertahan seperti Ludruk Armada yang ada di desa Rembun Dampit meski banyak tergeser dengan gempuran seni modern dan perkembangan teknologi yang semakin maju ludruk pimpinan Erost Djarot Musthajab tetap bertahan untuk menghidupkan kesenian luhur itu.Hampir satu dekade Armada sempat mengalami masa-masa sulit  dan saat ini mulai bangkit kembali.

Armada, adalah satu grup ludruk sejak 1975,dibawah pimpinan Eros Djarot beliau anak dari pendiri grup ludruk Armada yang alamatnya di Jl.Raya Rembun Rt 02 Rw 01 desa Rembun,kecamatan Dampit,Kabupaten Malang.yang hingga saat ini tetap eksis di era modern yang perkembangan teknologi semakin pesat ini.Kesenian ludruk ini memiliki kemampuan unik menciptakan koneksi emosional dengan penontonnya melalui cerita lokal,mitos dan legenda,serta dialog yang ada didalam nya yang terdapat guyonan inilah yang membuat masyarakat masih mencintai kesenian ludruk.Ludruk harus tetap dijaga serta dilestarikan agar tidak hilang ditelan jaman karna ludruk juga merupakan warisan yang sudah ada sejak jaman perjuangan.

Izzul Umam Pratama

230402080020

Scroll to Top